CD & TEXT
Perbandingan Potensi Antijamur Ekstrak Kayu Manis dengan Ekstrak Belimbing Wuluh Terhadap Jamur Candida Albicans Penyebab Oral Candidiasis
Pada keadaan patogen, Candida albicans menjadi agen penyebab
primer oral candidiasis. Terapi oral candidiasis yang paling sering adalah
menggunakan obat antijamur. Penggunaan antijamur konvensional dalam jangka
panjang dan ekstensif memicu peningkatan resistensi. Kayu manis (Cinnamomum
burmannii) dan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi. L) mengandung senyawa kimia
flavonoid yang berpotensi sebagai agen antijamur alami terhadap Candida albicans.
Tujuan: Menganalisis perbandingan potensi antijamur ekstrak kayu manis dengan
ekstrak belimbing wuluh terhadap jamur Candida albicans penyebab oral
candidiasis. Metode: Menganalisis lima belas (15) jurnal dari database PubMed,
Google Scholar, dan NCBI. Penelitian yang dianalisis mengenai potensi antijamur
kayu manis dan belimbing wuluh terhadap jamur Candida albicans penyebab oral
candidiasis. Kesimpulan: Kayu manis dan belimbing wuluh berpotensi sebagai
antijamur terhadap Candida albicans dengan flavonoid sebagai senyawa kimia aktif
yang paling berperan. Kayu manis sedikit lebih unggul dibandingkan belimbing
wuluh, ditinjau dari konsentrasi minimum yang efektif serta konsistensi daya
hambatnya. Kedua bahan herbal memiliki efek samping, sehingga keamanan dari
agen antijamur alami tetap harus diperhatikan.
Kata Kunci : Antijamur, Candida albicans, Kayu Manis
(Cinnamomum burmani), dan Belimbing Wuluh
(Averrhoa bilimbi L.)
SFKG001675 | 616.31 (353) Lar p | My Library (Rak No. 3) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain